TIPE POLITIK INTERNASIONAL
Tiga tipe politik internasional
- Politik status quo
- Politik imperialisme
- Politik prestise
Politik status quo
- Politik yang mengarah pada mempertahankan
power saja
- Biasanya dilakukan untuk mempertahankan
power setelah perang, di mana dilakukan perjanjian-perjanjian untuk
membagi kekuasaan baru di antara yang menang dan yang kalah perang
- Dimanifestasikan dalam perjanjian-perjanjian
perdamaian (Paris Treaty, Holly Alliance, Versailles Treaty, Concert of
Europe, dll) dan organisasi internasional yang menyokongnya (LBB, PBB),
dan distribusi power baru.
- Selalu menampakkan dua pola: menghormati
pihak lain dan menuntut penghormatan pihak lain atas integritasnya sendiri
Politik Imperialisme
- Politik yang mengarah pada keinginan untuk
mencapai lebih banyak power dengan menjungkirkan kristalisasi power yang
telah ada
- Imperialistis: tindakan suatu negara yang
dianggap menentang politik luar negerinya sendiri
- Tiga konsepsi keliru mengenai imperialisme:
(a) tidak semua politik luar negeri yang berusaha meningkatkan power
berarti imperialisme, anggapan tersebut datang dari pihak-pihak yang
memiliki fobia dan mewarisi filsafat politik abad ke-19 yang menganggap
setiap upaya peningkatan power adalah jahat; (b) tidak semua politik luar
negeri yang berusaha mempertahankan empire yang ada merupakan
imperialisme, melainkan hanya konsolidasi misalnya Inggris Raya; dan (c)
penyatuan dalam usaha bersama dalam bidang ekonomi sering dianggap sebagai
imperialisme dan mengaburkan makna murninya.
- Tiga teori ekonomi tentang imperialisme: (a)
Marxis: imperialisme terjadi akibat kapitalisme, di mana masyarakat
kapitalis cenderung memperbudak negara-negara nonkapitalis atau bahkan
negara kapitalis lainnya untuk memasarkan hasil produksi mereka serta
untuk mendapatkan bahan baku; (b) Liberal: imperialisme hanyalah salah
satu akibat dari kapitalisme, yaitu akibat produksi yang berlebihan dan
kebutuhan akan pasar, perbedaannya adalah, teori ini memiliki alternatif
memperluas pasar domestik untuk mengatasi surplus produksi; dan (c) Teori
Setan: ada kelompok-kelompok yang diuntungkan dengan adanya perang
sehingga mereka menghendaki perang untuk memperkaya diri sendiri.
- Tiga pendorong imperialisme: (a) menang
perang, (b) kalah perang, dan (c) kelemahan
- Tiga tujuan imperialisme: (a) world empire,
(b) contingental empire, dan (c) local preponderance
- Tiga metode imperialisme: (a0 imperialisme
militer, (b) imperialisme ekonomi, dan (c) imperialisme kebudayaan)b
·
Adalah fatal
untuk mengimbangi desain imperialistis dengan tindakan-tindakan yang layak
diambil untuk menghadapi politik status quo, begitu pula sebaliknya.
·
Untuk
menghadapi status quo: take and give, politik perimbangan atau kompromi
·
Untuk
menghadapi politik imperialisme: minimal politik pembatasan (containment),
pre-emptive?
Politik prestise
1.
Politik yang
mengarah pada memperagakan power yang dimilikinya, baik dengan maksud
mempertahankan atau memperoleh power yang lebih banyak
2.
Dapat
dilakukan dengan dua cara: (a) upacara diplomatik dalam arti luas, dan (b)
memperagakan kekuatan militer
3.
Makna
terakhir dari politik prestise: (a) mencegah perang, dan (b) persiapan untuk
perang jika (a) gagal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar