Sabtu, 13 Oktober 2012

3 Tipe Politik Internasional


TIPE POLITIK INTERNASIONAL

Tiga tipe politik internasional

  1. Politik status quo
  2. Politik imperialisme
  3. Politik prestise

Politik status quo

  1. Politik yang mengarah pada mempertahankan power saja
  2. Biasanya dilakukan untuk mempertahankan power setelah perang, di mana dilakukan perjanjian-perjanjian untuk membagi kekuasaan baru di antara yang menang dan yang kalah perang
  3. Dimanifestasikan dalam perjanjian-perjanjian perdamaian (Paris Treaty, Holly Alliance, Versailles Treaty, Concert of Europe, dll) dan organisasi internasional yang menyokongnya (LBB, PBB), dan distribusi power baru.
  4. Selalu menampakkan dua pola: menghormati pihak lain dan menuntut penghormatan pihak lain atas integritasnya sendiri

Politik Imperialisme

  1. Politik yang mengarah pada keinginan untuk mencapai lebih banyak power dengan menjungkirkan kristalisasi power yang telah ada
  2. Imperialistis: tindakan suatu negara yang dianggap menentang politik luar negerinya sendiri
  3. Tiga konsepsi keliru mengenai imperialisme: (a) tidak semua politik luar negeri yang berusaha meningkatkan power berarti imperialisme, anggapan tersebut datang dari pihak-pihak yang memiliki fobia dan mewarisi filsafat politik abad ke-19 yang menganggap setiap upaya peningkatan power adalah jahat; (b) tidak semua politik luar negeri yang berusaha mempertahankan empire yang ada merupakan imperialisme, melainkan hanya konsolidasi misalnya Inggris Raya; dan (c) penyatuan dalam usaha bersama dalam bidang ekonomi sering dianggap sebagai imperialisme dan mengaburkan makna murninya.
  4. Tiga teori ekonomi tentang imperialisme: (a) Marxis: imperialisme terjadi akibat kapitalisme, di mana masyarakat kapitalis cenderung memperbudak negara-negara nonkapitalis atau bahkan negara kapitalis lainnya untuk memasarkan hasil produksi mereka serta untuk mendapatkan bahan baku; (b) Liberal: imperialisme hanyalah salah satu akibat dari kapitalisme, yaitu akibat produksi yang berlebihan dan kebutuhan akan pasar, perbedaannya adalah, teori ini memiliki alternatif memperluas pasar domestik untuk mengatasi surplus produksi; dan (c) Teori Setan: ada kelompok-kelompok yang diuntungkan dengan adanya perang sehingga mereka menghendaki perang untuk memperkaya diri sendiri.
  5. Tiga pendorong imperialisme: (a) menang perang, (b) kalah perang, dan (c) kelemahan
  6. Tiga tujuan imperialisme: (a) world empire, (b) contingental empire, dan (c) local preponderance
  7. Tiga metode imperialisme: (a0 imperialisme militer, (b) imperialisme ekonomi, dan (c) imperialisme kebudayaan)b

·         Adalah fatal untuk mengimbangi desain imperialistis dengan tindakan-tindakan yang layak diambil untuk menghadapi politik status quo, begitu pula sebaliknya.
·         Untuk menghadapi status quo: take and give, politik perimbangan atau kompromi
·         Untuk menghadapi politik imperialisme: minimal politik pembatasan (containment), pre-emptive?

Politik prestise

1.       Politik yang mengarah pada memperagakan power yang dimilikinya, baik dengan maksud mempertahankan atau memperoleh power yang lebih banyak
2.       Dapat dilakukan dengan dua cara: (a) upacara diplomatik dalam arti luas, dan (b) memperagakan  kekuatan militer
3.       Makna terakhir dari politik prestise: (a) mencegah perang, dan (b) persiapan untuk perang jika (a) gagal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar